Tutorial Belajar Laravel, Framework vs PHP Native

Tutorial Belajar Laravel, Framework vs PHP Native


Menggunakan framework akan menyingkat waktu pembikinan program, tetapi tidak seluruhnya proyek pas menggunakan frame-work. Pembicaraan apa seharusnya menggunakan frame-work atau mungkin tidak (yaitu memakai code "PHP saja" atau dikenali sebagai "PHP Native") jadi topik kekal di beberapa komunitas dialog.


Alasan Untuk Tidak Menggunakan Framework


Aplikasi yang dibikin cukuplah sederhana. Walau dapat, tetapi kurang cocok bila memakai frame-work cuman untuk membikin program hitung luas segitiga. Yang semacam ini seharusnya gunakan PHP native saja karena akan jauh usai bisa lebih cepat.


Belum mempunyai dasar situs programming yang cukup. Ini umum terjadi khususnya untuk pemula yang ingin segera masuk ke frame-work dengan melewati banyak materi dasar. Frame-work terhitung materi PHP tingkat advanced yang penting dasar yang kuat. Bukan hanya PHP saja, tetapi juga materi dasar situs programming lain seperti HTML, CSS, MySQL dan JavaScript.


Ingin memburu perform. Sebuah frame-work PHP biasanya terbagi dalam beberapa ratus sampai beberapa ribu file PHP yang sama-sama bekerja bersama. Bahkan juga Laravel 8.0 terbagi dalam sekitaran 7.246 file PHP dengan keseluruhan ukuran 40MB. Memanglah tidak semua file ini kepakai untuk tiap proyek, tetapi perform yang dibuat kemungkinan dapat semakin tinggi bila dibikin tanpa frame-work.


Tetapi tidak berarti tanpa frame-work automatis program akan jalan lebih cepat. Ini tergantung ketrampilan kita dalam meramu code program PHP. Perform sebagai salah satunya tanda paling penting dari kesuksesan sebuah frame-work. Team dibalik Laravel pasti selalu usaha untuk memperoleh perform terbaik.


Alasan Sebaiknya Menggunakan Framework


Tersedia fitur siap gunakan. Frame-work telah sediakan beragam elemen siap gunakan untuk menolong kita dalam membuat program. Sebagai contoh, di Laravel dengan 1 perintah simpel kita dapat meng-generate form registrasi komplet dengan feature login dan log out. Bila memakai PHP native, membuat feature ini dapat perlu waktu sepanjang hari penuh.


Tidak itu saja, biasanya frame-work PHP sediakan langkah singkat untuk membikin sejumlah fitur lain, seperti pembikinan form, validasi, tampilkan pesan error, terhubung database, pembikinan lay-out, dll.


Ikuti best practice. Frame-work mempunyai ketentuan penulisan baku yang tidak dapat diganti. Dengan begitu kita akan "dipaksakan" ikuti langkah penulisan frame-work. Langkah penulisan ini telah dipikir oleh beberapa ribu programmer professional yang membuat frame-work itu.


Sebagai contoh, mayoritas frame-work PHP memakai ide M-V-C, yaitu ringkasan dari Mode, View dan Controller. Ide MVC mempunyai tujuan untuk pisahkan 3 sisi program: code untuk terhubung database (dikatakan sebagai model), code untuk penampilan (view) dan code untuk atur jalur nalar program (controller). Dengan pembelahan ini, program kita jadi lebih rapi dan gampang di urus.


Untuk pemula, pembagian ini terlihat menyusahkan. Karena sekedar untuk membuat penampilan 1 halaman saja, kita perlu mengedit minimum 3 file dan atur beragam komposisi. Tetapi pada periode panjang, MVC benar-benar mempermudah pengendalian web khususnya untuk proyek besar.


Gampang untuk kerjasama. Memakai frame-work mempermudah pembikinan code program yang dibikin oleh team. Frame-work mempunyai ketentuan penulisan yang telah baku hingga tiap anggota team dapat secara mudah membaca jalur code program yang dibikin oleh programmer lain. Misalkan bila ada permasalahan dengan database, karena itu masalah khusus kemungkinan berada di mode (sisi ‘M' dari MVC).


Disamping itu, ide MVC membuat pembelahan di antara front-end dan back-end yang lebih baku. Team front-end yang meningkatkan desain situs dapat konsentrasi ke segi penampilan saja (view), sedang team back-end dapat konsentrasi ke jalur nalar program (controller dan mode).


Gampang membaca code program. Ide yang telah baku berguna juga bila ada penggantian anggota team. Tanpa frame-work, perlu waktu yang lama untuk programmer baru untuk pahami code program yang telah ada. Memungkinkan ide berpikir programmer awalnya jauh berbeda dengan programmer yang bakal gantikan.


Tetapi bila program itu dibikin dengan frame-work, tiap programmer harus ikuti langkah yang telah ditata oleh frame-work itu. Misalkan code program untuk penataan penampilan berada di View, penataan database berada di Mode, dll. Hingga lebih gampang untuk programmer baru untuk memodifikasi. Keamanan Program. Keamanan untuk sebuah program "real world" sebagai hal harus, tetapi terkadang kita tidak tahu apa yang perlu ditangkap dan bagaimana membuat code programnya.


Sebagai contoh, ada sela kekurangan situs yang dikenali sebagai CSRF atau Cross-Site Request Forgery, yaitu tehnik isi form (seperti form login), dengan code program yang bukan datang dari web kita. Sela ini dapat digunakan untuk membikin bot atau program yang terus-terusan coba isi form login.


Sebagian besar frame-work PHP (terhitung Laravel), telah sediakan langkah untuk menangani permasalahan ini, yakni dengan memaksakan kita untuk membuat suatu CSRF token. Laravel akan tampilkan error bila sebuah form tidak mempunyai CSRF token. Langkah input token ini juga simpel, perlu satu perintah singkat.


Feature keamanan semacam ini telah terlebih dulu dipikir oleh team pengembang Laravel, hingga program yang kita bikin relatif semakin aman. Menyaksikan plus dan minus sebuah frame-work, keuntungan yang didapatkan sebetulnya lebih banyak.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال